Leukemia Myeloid Akut (AML) sering kali menunjukkan kelainan genetik spesifik yang mendorong pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel kanker. Salah satu yang paling signifikan adalah mutasi pada gen FLT3, terutama varian duplikasi tandem internal (ITD). Memahami cara kerja terapi target seperti Quizartinib sangat penting untuk mengapresiasi dampak klinisnya. Artikel ini menggali mekanisme kerja yang tepat dari Quizartinib (AC220).

Quizartinib diklasifikasikan sebagai inhibitor FLT3 generasi kedua yang poten. Peran utamanya adalah mengganggu kaskade pensinyalan abnormal yang diprakarsai oleh reseptor FLT3 yang bermutasi. Dalam kondisi normal, FLT3 memerlukan ligan untuk aktivasi, tetapi pada sel AML yang bermutasi FLT3-ITD, reseptornya aktif secara konstitutif, memberi sinyal terus-menerus bahkan tanpa ligan. Pensingalan persisten ini memicu proliferasi sel yang tidak terkendali, hambatan diferensiasi, dan resistensi terhadap apoptosis.

Target molekuler Quizartinib adalah domain kinase intraseluler dari reseptor FLT3. Obat ini mengikat situs pengikatan ATP kinase, secara efektif mencegah autophosphorylation FLT3. Fosforilasi adalah langkah penting dalam aktivasi jalur pensinyalan hilir, seperti RAS/MAPK dan PI3K/AKT, yang penting untuk pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan proliferasi sel. Dengan menghambat fosforilasi ini, Quizartinib memblokir sinyal kelangsungan hidup tersebut.

Yang membedakan Quizartinib adalah selektivitasnya yang tinggi. Meskipun menghambat FLT3 secara poten, obat ini menunjukkan aktivitas yang jauh lebih rendah terhadap kinase reseptor tirosin terkait lainnya seperti KIT, PDGFR, RET, dan CSF-1R. Spesifisitas ini sangat penting untuk meminimalkan potensi efek samping dan memaksimalkan efektivitas terapeutik. Kemampuan untuk membeli Quizartinib atau zat antara farmasi terkait memungkinkan para peneliti untuk membedah jalur ini lebih lanjut dan mengeksplorasi efek sinergis dengan agen lain. Sebagai produsen bahan kimia farmasi, perusahaan dapat mendukung penelitian lebih lanjut dalam pengembangan obat-obatan inovatif.

Selain itu, Quizartinib terbukti tidak hanya menghambat proliferasi tetapi juga menginduksi apoptosis pada lini sel leukemia yang bermutasi FLT3. Aksi ganda ini menjadikannya alat yang ampuh dalam terapi kanker. Inhibisi FLT3 yang ditargetkan oleh Quizartinib adalah contoh utama bagaimana pemahaman mekanisme molekuler dapat mengarah pada pengembangan perawatan yang sangat efektif dan berbasis presisi untuk penyakit seperti AML.