Cucurbit[8]uril, yang sering disingkat sebagai CB[8], muncul sebagai molekul penting dalam kemajuan pencitraan biomedis, terutama di bidang pencitraan optoakustik. Kimia inang-tamu yang unik dari molekul inang makrosiklik ini memungkinkannya membentuk kompleks supramolekuler yang stabil dengan berbagai molekul tamu. Kemampuan ini dimanfaatkan untuk mengatasi keterbatasan yang secara tradisional terkait dengan agen kontras organik, seperti koefisien kepunahan yang rendah dan kelarutan air yang buruk.

Para peneliti memanfaatkan CB[8] untuk membangun rakitan yang dapat terdispersi dalam air yang menunjukkan kinerja optoakustik yang ditingkatkan secara signifikan. Dengan mengenkapsulasi kromofor spesifik, kompleks berbasis CB[8] ini dapat menyerap cahaya dengan lebih efisien dan mengubahnya menjadi sinyal akustik dengan intensitas yang lebih besar. Peningkatan ini sangat penting untuk tomografi optoakustik multispektral (MSOT), teknik pencitraan yang kuat yang memungkinkan visualisasi jaringan dalam dan deteksi spesifik molekuler.

Salah satu aplikasi paling menarik dari CB[8] terletak pada kemampuannya untuk menciptakan nanoagen yang ditargetkan. Dengan memfungsikan kompleks CB[8] dengan ligan penargetan spesifik, seperti chondroitin sulfate A (CSA) yang menargetkan reseptor CD44, para ilmuwan telah mengembangkan agen yang mampu mengarahkan diri ke sel-sel yang sakit. Pendekatan yang ditargetkan ini telah menunjukkan keberhasilan yang luar biasa dalam memvisualisasikan dan mendiagnosis berbagai kondisi. Misalnya, nanoagen berbasis CB[8] telah ditunjukkan mampu mendeteksi tumor subkutan dan tumor kandung kemih ortotopik secara efektif, di mana ekspresi CD44 sering kali meningkat. Lokalisasi dan pencitraan tumor ini secara tepat sangat penting untuk diagnosis dini dan perencanaan perawatan yang efektif.

Di luar deteksi kanker, kegunaan CB[8] meluas ke identifikasi kondisi inflamasi seperti cedera iskemia-reperfusi ginjal (I/R). Dalam kasus ini, reseptor CD44 juga meningkat pada sel yang terkena, membuatnya cocok untuk dideteksi oleh nanoagen yang ditargetkan CB[8]. Kemampuan untuk memvisualisasikan cedera ini secara non-invasif memberikan keuntungan yang signifikan dibandingkan metode diagnostik tradisional yang mengandalkan penanda darah, menawarkan penilaian fungsi ginjal yang lebih langsung dan tepat.

Selanjutnya, CB[8] memainkan peran penting dalam memetakan penyebaran penyakit. Studi telah menunjukkan aplikasinya dalam melacak metastasis limfatik tumor, memungkinkan para peneliti untuk memvisualisasikan jalur dari situs primer ke kelenjar getah bening sentinel. Pemetaan terperinci ini sangat penting untuk memahami perkembangan kanker dan menyesuaikan strategi pengobatan. Pengembangan alat pencitraan canggih ini, yang didukung oleh sifat unik Cucurbit[8]uril, menggarisbawahi potensinya yang sangat besar untuk merevolusi kemampuan diagnostik dan meningkatkan hasil pasien di masa depan.