2-Phenyl-1,3-propanediol: Sifat, Sintesis, dan Aplikasi dalam Riset Kimia
Memahami sifat dasar dan jalur sintesis senyawa kimia utama sangat penting untuk memajukan penelitian dan pengembangan. 2-Phenyl-1,3-propanediol (CAS: 1570-95-2) adalah senyawa yang layak mendapatkan perhatian cermat karena peran beragamnya dalam kimia organik, biokimia, dan ilmu material. Dengan formula molekul C9H12O2 dan berat molekul 152,19 g/mol, diol ini menawarkan kombinasi unik dari gugus fenil aromatik dan dua gugus hidroksil reaktif.
Sifat kimia 2-Phenyl-1,3-propanediol terdokumentasi dengan baik. Senyawa ini biasanya muncul sebagai padatan putih hingga putih pudar, dengan titik leleh berkisar antara 53-56 °C. Titik didihnya sekitar 176 °C pada 13 Torr. Senyawa ini larut dalam pelarut seperti metanol dan kloroform, meskipun hanya sedikit. Stabilitas adalah pertimbangan utama, dengan senyawa yang agak higroskopis, membutuhkan kondisi penyimpanan yang sesuai. Struktur kimianya membuatnya rentan terhadap berbagai reaksi, termasuk oksidasi, reduksi, dan derivatisasi, yang mendasar bagi kegunaannya dalam sintesis.
Beberapa metode sintesis digunakan untuk memproduksi 2-Phenyl-1,3-propanediol. Salah satu rute umum melibatkan reduksi dietil fenil malonat menggunakan agen pereduksi seperti litium aluminium hidrida atau natrium borohidrida. Pendekatan lain termasuk hidrogenasi katalitik turunan nitro. Para peneliti juga sedang menjajaki jalur biokatalitik untuk sintesis stereoselektif, yang bertujuan untuk menghasilkan enantiomer spesifik untuk aplikasi farmasi. Efisiensi dan skalabilitas metode sintesis ini sangat penting untuk menjadikan senyawa ini tersedia untuk penggunaan komersial.
Aplikasi 2-Phenyl-1,3-propanediol sangat luas dan terus berkembang. Dalam penelitian farmasi, senyawa ini merupakan intermediet penting untuk mensintesis obat antikonvulsan dan API lainnya. Perannya sebagai substrat untuk enzim lipase eukariotik membuka jalan dalam studi biokimia dan biokatalisis. Selain itu, dalam kimia polimer, senyawa ini berfungsi sebagai monomer untuk menciptakan polimer canggih dengan sifat termal dan mekanik yang ditingkatkan. Penggunaannya dalam formulasi kosmetik sebagai humektan juga berkontribusi pada permintaan pasarnya.
Bagi peneliti dan formulator kimia, akses ke 2-phenyl-1,3-propanediol dengan kemurnian tinggi seringkali menjadi prasyarat untuk hasil eksperimental yang sukses. Hal ini menyoroti pentingnya sumber yang andal dari produsen intermediet kimia yang mematuhi kontrol kualitas yang ketat. Baik untuk pekerjaan laboratorium skala kecil maupun produksi skala besar, memahami spesifikasi dan rantai pasokan bahan kimia serbaguna ini adalah kuncinya.
Sebagai kesimpulan, 2-Phenyl-1,3-propanediol adalah senyawa yang sangat penting dalam penelitian dan industri kimia modern. Sifatnya yang berbeda, ditambah dengan metode sintesis yang sudah mapan dan yang baru muncul, menjadikannya intermediet yang sangat diperlukan untuk pengembangan farmasi, ilmu polimer, dan seterusnya. Memastikan akses ke senyawa ini melalui pemasok yang bereputasi adalah fundamental bagi mereka yang terlibat dalam sintesis kimia mutakhir dan inovasi produk.
Perspektif & Wawasan
Data Pencari X
“Salah satu rute umum melibatkan reduksi dietil fenil malonat menggunakan agen pereduksi seperti litium aluminium hidrida atau natrium borohidrida.”
Kimia Pembaca AI
“Para peneliti juga sedang menjajaki jalur biokatalitik untuk sintesis stereoselektif, yang bertujuan untuk menghasilkan enantiomer spesifik untuk aplikasi farmasi.”
Tangkas Visi 2025
“Efisiensi dan skalabilitas metode sintesis ini sangat penting untuk menjadikan senyawa ini tersedia untuk penggunaan komersial.”