Otak, dengan tingkat metabolismenya yang tinggi dan kerentanannya terhadap kerusakan oksidatif, sangat bergantung pada sistem pertahanan antioksidan yang efektif. Glutathione (GSH), antioksidan utama tubuh, memainkan peran penting dalam melindungi sel-sel saraf dari stres oksidatif, sebuah faktor yang terlibat dalam perkembangan dan progresi penyakit neurodegeneratif.

Stres oksidatif di otak timbul dari ketidakseimbangan antara produksi spesies oksigen reaktif (ROS) dan kapasitas pertahanan antioksidan tubuh. Faktor-faktor seperti disfungsi mitokondria, peradangan, dan paparan racun dapat memperburuk produksi ROS, yang menyebabkan kerusakan pada neuron, lipid, dan DNA. Glutathione adalah pertahanan utama terhadap kerusakan ini, menetralkan ROS dan meregenerasi antioksidan lain, sehingga menjaga homeostasis redoks di dalam jaringan saraf.

Tingkat glutathione yang rendah telah diamati pada berbagai kondisi neurodegeneratif, termasuk penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, dan Multiple Sclerosis. Pada penyakit Parkinson, misalnya, degenerasi neuron dopaminergik di substantia nigra dikaitkan dengan penurunan signifikan dalam kandungan glutathione. Penipisan ini dapat mengkompromikan kemampuan neuron untuk mengatasi stres oksidatif, berkontribusi pada disfungsi dan kematian mereka.

Mekanisme neuroprotektif glutathione tidak hanya melibatkan pembersihan ROS secara langsung tetapi juga perannya dalam mendukung fungsi mitokondria dan produksi energi di dalam neuron. Mitokondria yang sehat sangat penting untuk kelangsungan hidup dan fungsi neuron, dan kerusakan oksidatif pada mitokondria dapat memicu disfungsi neuron dan kematian sel. Glutathione membantu menjaga integritas dan fungsi mitokondria.

Penelitian tentang peran glutathione dalam neuroproteksi sedang berlangsung, dengan studi mengeksplorasi potensi manfaatnya dalam mengurangi gejala dan memperlambat progresi penyakit neurodegeneratif. Meskipun suplementasi oral glutathione secara langsung mungkin memiliki penetrasi otak yang terbatas, strategi yang meningkatkan produksi glutathione alami tubuh, seperti penyesuaian diet dan suplemen spesifik (misalnya, N-asetilsistein, selenium), sedang diselidiki untuk potensi neuroprotektifnya. Konsultasi dengan profesional perawatan kesehatan sangat penting bagi individu yang ingin memanfaatkan glutathione untuk kesehatan otak dan neuroproteksi.