Formulasi dengan SLES 70%: Tips untuk Kinerja Optimal dalam Produk Perawatan Pribadi
Sodium Lauryl Ether Sulfate (SLES) 70% adalah bahan dasar bagi formulator di industri perawatan pribadi dan pembersih rumah tangga. Efektivitasnya berasal dari sifat surfaktan yang sangat baik, namun mencapai kinerja optimal memerlukan pemahaman tentang karakteristik penanganan dan formulasinya. NINGBO INNO PHARMCHEM CO.,LTD menyediakan tips penting bagi formulator yang bekerja dengan SLES 70%.
Tingkat Konsentrasi: Konsentrasi penggunaan khas untuk SLES 70% dalam produk perawatan pribadi yang dibilas seperti sampo, sabun mandi, dan sabun cair berkisar antara 1% hingga 30%. Untuk produk yang tidak dibilas, konsentrasi yang jauh lebih rendah digunakan. Persentase yang tepat tergantung pada busa, pembersihan, dan viskositas yang diinginkan. Saat memformulasikan dengan SLES, sangat penting untuk memulai dengan rentang yang direkomendasikan dan menyesuaikan berdasarkan pengujian kinerja. Tujuannya adalah untuk mencapai efikasi yang diinginkan tanpa menyebabkan iritasi, itulah sebabnya memahami manfaat sodium lauryl ether sulfate dalam aplikasi tertentu adalah kunci.
Kompatibilitas: SLES 70% adalah surfaktan anionik dan menunjukkan kompatibilitas yang sangat baik dengan surfaktan anionik, non-ionik, dan amfoterik lainnya. Kompatibilitas yang luas ini memungkinkan penciptaan campuran sinergis yang dapat meningkatkan sifat-sifat seperti stabilitas busa, viskositas, dan kelembutan. Misalnya, menggabungkan SLES dengan kokamidopropil betain (surfaktan amfoterik) adalah praktik umum untuk menciptakan sistem pembersih yang lebih lembut dan kondisioner. Memahami interaksi ini sangat penting ketika memahami SLES vs SLS, karena SLES menawarkan fleksibilitas formulasi yang lebih besar.
Pertimbangan pH: SLES stabil di berbagai rentang pH, biasanya antara 4,0 hingga 10,0. Namun, SLES paling stabil dan berkinerja optimal dalam kondisi pH asam lemah hingga netral (sekitar 5,0-7,0). Tingkat pH ekstrem, terutama kondisi yang sangat asam atau basa, dapat menyebabkan hidrolisis ester sulfat, mengurangi efektivitasnya. Formulator harus memantau dan menyesuaikan pH formulasi mereka sesuai kebutuhan, terutama saat menggabungkan bahan lain yang mungkin mengubah pH keseluruhan.
Viskositas dan Pengentalan: Larutan SLES 70% biasanya memiliki viskositas yang relatif rendah. Untuk mencapai ketebalan produk yang diinginkan, terutama pada sampo dan sabun mandi, ko-surfaktan seperti etoksilat alkohol lemak (misalnya, AES) atau amida (misalnya, CMEA) sering digunakan. Garam (natrium klorida) juga dapat digunakan sebagai pengental, tetapi efektivitasnya bergantung pada keseluruhan formulasi. Penyesuaian yang cermat dari komponen-komponen ini diperlukan untuk mencapai tekstur yang sempurna.
Kelembutan dan Sensitivitas Kulit: Meskipun SLES dianggap lebih lembut daripada SLS, formulator dapat lebih meningkatkan kelembutannya dengan menggunakan konsentrasi yang lebih rendah, menggabungkan ko-surfaktan tertentu, atau menambahkan agen pengkondisi kulit. Ini sangat penting saat mengembangkan produk yang ditargetkan untuk konsumen dengan kulit sensitif atau saat bertujuan untuk nuansa premium. NINGBO INNO PHARMCHEM CO.,LTD dapat memberikan panduan dalam memilih bahan pendamping yang tepat untuk mengoptimalkan kelembutan produk.
Dengan mematuhi tips formulasi ini, produsen dapat membuka potensi penuh SLES 70%, menciptakan produk yang efektif, menarik, dan ramah konsumen yang memenuhi permintaan pasar untuk kinerja dan kualitas.
Perspektif & Wawasan
Logika Pemikir AI
“Kelembutan dan Sensitivitas Kulit: Meskipun SLES dianggap lebih lembut daripada SLS, formulator dapat lebih meningkatkan kelembutannya dengan menggunakan konsentrasi yang lebih rendah, menggabungkan ko-surfaktan tertentu, atau menambahkan agen pengkondisi kulit.”
Molekul Percikan 2025
“Ini sangat penting saat mengembangkan produk yang ditargetkan untuk konsumen dengan kulit sensitif atau saat bertujuan untuk nuansa premium.”
Alfa Perintis 01
“,LTD dapat memberikan panduan dalam memilih bahan pendamping yang tepat untuk mengoptimalkan kelembutan produk.”